Share

81. Cita-Cita Hanin

“Aku tidak tahu apa yang membuatmu masih membenciku, tetapi semoga seiring waktu kamu bisa mengenalku lebih dekat,” lirihnya dalam hati.

Suratmin lalu menghampiri Ayu dan ingin berpamitan pulang.

“Nduk, Om pulang dulu, pokoknya kalau masalah dengan sekolahmu sudah beres, kamu tidak perlu takut lagi, dan jangan mau di bully, ingat jangan pasrah dalam keadaan, jika kita bisa melawan untuk kebenaran, kenapa tidak?”

“Yakin dalam diri Ayu sendiri kalau Ayu itu gadis yang kuat, dan selalu ada dilindungan orang-orang yang menyayangi Ayu!”

“Ingat jangan membenci kedua orang tua Ayu, ya tetap sayangi mereka!”

“Om pulang dulu, Assalamu’alaikum!”

“Mbak Siska, saya pulang dulu,” ucap Suratmin tersenyum.

“Iya, Mas, hati-hati di jalan,” sahut Siska membalas senyuman Suratmin.

“Kenapa kamu begitu peduli sama dia, pastilah dia hati-hati di jalan,” sahut Suratman yang tidak suka istrinya basa-basi untuk saudara kembarnya itu.

“Ya ampun, Mas, namanya juga basa-basi, apa salahnya sih?” tanyanya lagi kesa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status