Share

Part 15

Suasana pagi hari ini agak sedikit berbeda karena tidak ada lagi canda tawa. Zafir yang biasanya bersikap manja menjadi lebih banyak diam, bahkan makanan yang terhidang sejak tadi belum tersentuh sama sekali.

“Sarapan dulu, Sayang. Nanti makanannya keburu dingin!” titahku sambil menarik kursi lalu mendaratkan bokong secara perlahan.

“Saya belum lapar, Bunda!” jawabnya sambil menunduk. Aku lihat sudut mata anakku sudah mulai basah.

Mengambil napas dalam-dalam, rasanya dada ini kian terasa sesak. Rasanya ingin berteriak, akan tetapi cara itu tidak akan mengubah keadaan yang telah berantakan.

Kembali beranjak, mendorong kursi ke belakang berniat pergi, akan tetapi dengan sigap Zafir mencekal lenganku sambil mendongak.

“Bunda mau ke mana? Kenapa Bunda tidak sarapan dulu?”

“Bunda nggak akan makan kalau Zafir juga enggak makan!”

“Nanti Bunda sakit.”

“Zafir tahu kan, kalau kita tidak sarapan bisa sakit? Lantas kenapa Z
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
juwain1964
semoga yg berzina sgra dpt hidayah
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
pelacur dan pelakor luknut begitu lahh ..
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
bangganya jdi wanita murahan pezina tunggu azabmu berdua
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status