Share

Part 22

“Sertifikat rumahnya balik nama saja, Bun. Atas nama Zafran atau siapa, jangan nama Ayah!” Mas Abi berkata ketika kami baru selesai membangun rumah yang kami tinggali.

“Kenapa harus atas nama anak-anak, Yah? Kenapa enggak atas nama Ayah saja?” tanyaku, sambil melingkarkan tangan di pinggang, disambut kecupan hangat oleh Mas Abi.

“Supaya nanti kalau Ayah tiba-tiba khilaf dan berbuat macam-macam setidaknya rumah ini aman, tetap jadi milik kalian!” jawabnya seraya mengusap lembut rambutku yang tergerai.

“Kok Ayah ngomong begitu? Memangnya Ayah mau selingkuh? Ayah tega gitu ninggalin Bunda sama anak-anak?”

“Itu hanya seumpama, Bun. Kalau Ayah sih insya Allah akan selalu setia sampai mati sama Bunda!”

“Makanya jangan ngomong yang macem-macem. Bunda jadi takut kehilangan Ayah kalau begini kan?”

“Namanya manusia, Bun. Terkadang godaan datang darimana saja, dan belum tentu Ayah bisa menangkal godaan itu. Makanya untuk jaga-jaga lebih bai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
AyMa Ra
nah lo...yg dihutangin datang. next
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status