Share

Part 28

Perangai Elfira memang sangat berbeda dengan Hanina. Dia mudah sekali marah, tidak jarang juga berani berbuat kasar kepadaku maupun Sabrina, apalagi jika keinginannya tidak terpenuhi.

Tidak seperti Hanina yang selalu menghormati aku, tidak pernah berkata dengan nada lebih tinggi, ketika marah akan memperbanyak istighfar sehingga anak-anak tidak menjadi korban juga pelampiasan.

Ya Allah, ternyata memang benar kata Rendi. Nafsu telah menghancurkan segalanya. Imanku yang lemah telah membuat pernikahan pertamaku berada di ujung kehancuran, dan aku terancam kehilangan berlian karena berani menceburkan diri ke lumpur berisi kerikil nan tajam.

Beranjak dari kursi, berniat langsung berangkat ke restoran tanpa terlebih dahulu menyantap sarapan yang sudah disiapkan, karena nafsu makanku hilang seketika jika hati tiba-tiba merindukan Hanina.

Dosakah aku jika masih mencintai dia dan terus berharap bisa terus bersama, Tuhan? Sebab sejujurnya aku tidak sanggup
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status