Share

Part 36

Aku segera memutuskan sambungan telepon setelah mengucap salam, merema* dada yang terasa begitu sesak setelah mendengar kabar bahwa sisa penjualan mobil sudah diterima oleh Mas Abi.

Pantas saja dia bisa membelikan hadiah untuk Elfira, ternyata Mas Abi menggunakan uang yang seharusnya menjadi hak anak-anak.

Bukannya aku terlalu serakah dan tidak mau berbagi dengan wanita itu, akan tetapi kendaraan tersebut dibeli menggunakan uang tabungan kami, dari hasil jerih payah kami berdua. Aku tidak pernah mempermasalahkan jika Mas Abi membelikan sesuatu untuk istri barunya, asalkan menggunakan uang penghasilan restoran saat ini, bukan dengan tabungan kami.

Menyambar kunci mobil, dengan perasaan kesal luar biasa kupacu kendaraan roda empatku menuju rumah Elfira untuk menanyakan masalah uang tersebut.

Dan walaupun sepanjang jalan aku mengucap istigfar, entah mengapa emosi di dalam hati terasa membumbung tinggi dan tidak bisa terkendali.

Mungkin ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Enny Khayum
emosi aku thoorrr,,
goodnovel comment avatar
ranty rosita
bener" munafik itu laki jadi gemes saya, emang ada ya model laki kaya gitu sok"n ga cinta sama pelakornya padahal mah suka kl ga cinta ga suka mana mungkin perzinahan itu terjadi...
goodnovel comment avatar
Kalasenja
lama-lama kesel juga ke hanin , masih aja bisa di bohongin abi , gk bisa tegas haninanya .
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status