Share

Part 23

"Assalamualaikum, Bi?" sapa Mas Rendi, sambil mengulurkan tangannya.

Ragu, Mas Abi menyambut uluran tangan itu, terlihat salah tingkah, apalagi ketika aku menatap tajam ke arahnya.

Awalnya aku hendak memilih langsung pergi, akan tetapi Mas Rendi mencegah, memintaku untuk menemani agar nanti tidak ada prasangka lagi. Dia ingin aku mendengar pengakuan langsung dari Mas Abi.

"Ka--kamu apa kabar, Ren?" Bahkan ketika menanyakan kabar saja Mas Abi berkata dengan nada terbata, kelihatan sekali kalau saat ini dia merasa takut kepada Mas Rendi.

"Seperti yang kamu lihat, saya sehat wal afiat!" jawab yang ditanya sambil mengulas senyum. "Omong-omong saya dan Mbak Hanin tidak dipersilakan duduk nih?"

"Oh, iya silakan!" Mas Abi semakin terlihat salah tingkah.

Dengan senyum terus terkembang di bibir Mas Rendi mendaratkan bokong di kursi rotan yang ada di teras rumah Elfira, pun dengan diriku yang sebenarnya merasa malas jika harus kembali ber
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status