Share

Bab 75

Bab 75

Ternyata Mas Hasan dan Nesya memang pintar sekali untuk bersandiwara. Ingin rasanya saat ini aku mengatakan curahan dari Bi Nur kepada Fika, tapi aku takut jika hal ini hanya akan menganggu kuliah dia, apa lagi sebentar lagi dia akan ujian. Tetapi untuk hanya sekedar diam saja, rasanya aku terlalu menjadi istri yang bodoh.

"Aku harus menanyakan hal ini pada Mas Hasan!" ucapku sembari meletakkan Lio di ranjangnya, karena memang bayiku itu pun sudah terlelap.

Segera aku pun mengambil ponsel yang sejak tadi ada di nakas, dan dengan cepat pula menekan nomer telepon Mas Hasan. Tetapi sampai lima kali percobaan panggilanku, nyatanya tak mendapatkan respon sama sekali dari suamiku itu.

"Apa mungkin Mas Hasan masih di jalan ya?" tanyaku pada diri sendiri.

Karena memang tadi dia juga berkata kota yang akan dia tuju jauh dari sini. Dari pada aku semakin gelisah dan menjadi uring-uringan sendiri, aku pun akhirnya memutuskan melakukan sesuatu.

Segera Aku pun melangkahkan kaki ke kamar tam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status