Share

Bab 76

Bab 76

Jika sekarang sudah seperti ini, maka aku pun harus menghubungi Fika. Tapi kembali aku ingat jika putriku itu baru saja berangkat, pasti saat ini dia juga dengan menyetir.

"Apa aku kirim pesan saja ya pada Fika?" tanyaku sambil menimang ponsel.

Saat ini aku sudah kembali ke kamar, tak lupa kubawa pula foto dengan tulisan tangan Nesya tadi.

Sepertinya dari tulisan tadi juga Aku mengambil kesimpulan jika Nesya bukanlah seorang teman yang baik, banyak hal yang gadis itu sembunyikan saat ini. Ternyata memang tak bisa kita melihat orang lain itu dari penampilan luarnya saja.

Ketika aku akan mengetikkan pesan untuk Fika, malah Mas Hasan menghubungiku saat ini. Langsung saja aku menerima panggilan itu. Bismillah aku akan menanyakan semua ini langsung pada Mas Hasan, sebelum semuanya terlambat.

"Assalamualaikum, Dek. Ada apa tadi menelepon aku? Maaf tadi aku lagi ada di jalan, dan ini lagi break sebentar di rest area tol," ucap Mas Hasan memulai obrolan melalui sambungan telepon.

Ku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Satria izzet ilhami
bukannya bbrp aset sprt rmh & 2 kavling tanah sdh digadai senilai 3M ya.. gmn lanjutannua tuh ttg pegadaian dg bunga tinggi
goodnovel comment avatar
Yulius Kausar
perempua go blok
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status