Share

BAB 34

Malika duduk di sofa ruang tengah melihat televise usai melaksanakan salat isya. Ia ingin bersantai sejenak setelah beraktifitas sepanjang hari.

Tanpa mengenakan jilbab. Namun daster yang dikenakan sopan dan panjang. Malika telah bertekad untuk lebih hati-hati menjaga tubuhnya dari tatapan laki-laki.

Mario keluar kamar dan mengambil tas belanja dari sebuah minimarket. “Dingin-dingin begini enaknya minum kopi panas. Mbak Lika pasti mau.”

“He he… seperti biasa. Nggak nolak rejeki.” Malika lupa jika dirinya masak air panas di dapur.

Mario kembali melihat-lihat tumpukan property dan kain di sudut ruang tengah. “Segini banyak alat buat sooting.” Pemuda itu mengukur kepalanya yang tidak gatal.

“Iya. Ini aja belum semua. Masih ada yang harus dibeli,” sahut Malika santai sambil melipat mukena, lantas ditaruh di pojok sofa. Meraih sisir dan merapikan rambutnya yang acak adul.

Malika menjual kalungnya untuk membantu Adam dan teman-temannya membeli itu semua. Kalung i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status