Share

BAB 33

Malam itu, Mario muncul di depan rumah Malika. Bersamaan dengan kepulangan anak-anak muda yang sejak siang tadi berlatih peran di rumah tersebut. Mereka berpapasan di halaman. Tinggal Adam dan Anton yang masih merevisi dialog.

Malika yang keluar mengiringi kepergian anak-anak terlonjak kaget melihat kedatangan adiknya. Hampir tidak percaya. Tatapannya memaku pada sosok Mario yang berdiri di pinggir teras dengan bibir senyam-senyum. Hingga Mario beringsut mendatangi Malika dan berdiri tepat di hadapannya.

“Malam-malam gini melamun, nanti kesambet setan lho,” canda Mario memencet hidung Malika.

Malika gelagapan, tersadar dari lamunannya. Seketika merentangkan kedua tangannya dan memeluk tubuh Mario erat-erat.

“Adikku Mariooo…!” lengkingnya dalam buncahan rasa haru sekaligus gembira. Kedatangan Mario seolah bagai obat untuk jiwanya yang sakit setelah hampir sebulan tidak bertemu.

“Nggak bilang kalo mau datang,” sungut Malika memukuli gemas bahu adiknya. Tidak lupa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status