Share

24. Pesugihan Kuntilanak?

Truk yang ditumpangi semua orang tiba-tiba saja berhenti. Panji yang mengemudi berteriak, jika mesinnya tidak bisa menyala, sedangkan bensin masih dalam keadaan penuh. Clara masih menutupi wajah karena sosok berwajah hitam legam itu berdiri di atas kepala truk sambil terus tertawa.

”Pergi setan g*blok!” Jerry berteriak, terus memaki sekitar.

Dipta sudah lemas tak berdaya dan hanya berkata lirih meminta tolong. Mesin berangsur-angsur menyala, truk kembali berjalan di atas jalan bebatuan. Setengah jam dalam keadaan seperti ini, akhirnya mereka sampai di depan gubuk mbah Lanang.

Panji, Riko dan Jerry saling memapah Dipta. Sedangkan anak buah yang lain menunggu di truk. Clara mengetuk pintu mbah Lanang sambil berteriak agar cepat dibuka.

”Buka aja pintunya, Clara.”

Mereka semua menoleh, ternyata mbah Lanang menghampiri dari samping gubuknya sambil memegangi ayam berbulu hitam. Ayam itu ia letakkan, dan ikut masuk dengan yang lain. Dipta ditaruh di atas karpet tipis, Clara menerima kain
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status