Share

Mencoba Ikhlas

“Bagaimana? Apa ada perkembangan?” itu suara Kak Santi. Aku segera menoleh ke arah nya. Kemudian menggeleng, “Belum, Winda masih belum sadar.” jawabku. Aku menatap ke arah ranjang di mana ada Winda yang tengah berbaring dengan luka perban di kepalanya. Kejadian dua hari yang lalu membuatnya tak berdaya di rumah sakit ini.

“Anak-anak bagaimana, mereka sama siapa?”

Aku menghela napas sejenak, “Bersama asisten rumah tangga kami.”

“Kakak ke rumahmu ya, kasian keponakanku. Dua kali ibu mereka masuk rumah sakit.”

Aku mengangguk,“Terima kasih, Kak.”

“Ya sudah. Kakak pamit ingin menemui mereka. kamu jangan terus bersedih, doakan saja istrimu cepat pulih.“

“Oh iya, bagaimana dengan pelaku yang menyebabkan Winda begini?”

“Aku sudah melaporkannya kepada pihak berwajib, biarkan mereka yang mengurusnya.”

Kak Santi tersenyum, “Aku tau, adikku tau apa yang harus di lakukan.”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status