Share

Merasa Khawatir

Setelah itu Winda mendekat ke arah Firman duduk di sampingnya, dia menatap muka wajah yang tengah terlelap. Wajah yang sangat teduh, tiba-tiba saja jantungnya berdetak kencang saat menatapnya. Winda menyentuh dadanya sendiri.

Deg Deg Deg!

Benar, jantungnya berdebar-debar. Padahal Firman Tengah tertidur.

“Perasaan apa ini? Apakah aku jatuh cinta pada Firman?”

“Ah, sudahlah. Jika memang iya, bukankah tidak apa-apa. Toh, dia suamiku.” Winda mengulum senyum.

Senyum di wajah Winda pudar saat melihat bibir Firman bergetar.

“A—aku tidak melakukan apapun, Win. Tidak ...” gumam Firman dengan mata yang masih terpejam.

Winda langsung menyentuh keningnya.

“Sshh, panas!”

“Ternyata Firman demam, pantas saja dia tidak turun untuk makan malam.”

Winda segera bangun dari ranjang. Kemudian keluar dari kamar. Dia mengambil sesuatu kemudian kembali lagi ke dalam kamar. Sambil membawa bak berisi air hangat dan juga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status