Share

Part 28 Merampas Kebebasan

Alifa mengangguk dalam pelukan suaminya. Dia mendongak, menatap wajah tampan Farrel yang mulai memejamkan mata. Alifa tersenyum. Bila diperhatikan lebih seksama, suaminya itu begitu tampan.

Inilah yang dinamakan jodoh di tangan Tuhan. Sekuat apa pun dirinya dan Farrel menolaknya jika Allah berkehendak maka mereka hanya bisa menjalani.

Dulu, sebulan yang lalu di awal pernikahan, Alifa pesimis jika bisa mencintai laki-laki seperti Farrel. Namun, kini Alifa semakin takut kehilangan laki-laki tersebut.

"Terima kasih ya Allah, telah menulis nama kami berdampingan," ucapnya dalam hati.

Tanpa disadari Alifa, Farrel membuka matanya sedikit. Laki-laki itu tersenyum ketika mengetahui sang istri memperhatikan dirinya.

"Kalau mau memperhatikan suami ganteng nggak usah sembunyi-sembunyi begitu, Sayang."

Alifa tergagap. Dia menyembunyikan rona merah di pipinya dengan menenggelamkan wajahnya di dada bidang Farrel.

"Mas, besok aku sudah kuliah lagi," ucapnya lirih.

Farrel menjawab dengan berat, "Ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status