Share

TERNYATA DIAM-DIAM MENYELIDIKI.

"Argh!" Raffa mengacak rambutnya sendiri dengan perasaan kesal yang bercampur kebingungan. Memukul-mukul kemudi lantas mendesah gusar berkali-kali. "Gue mesti gimana, Bel? Gimana?" Bibirnya sejak tadi menggumamkan nama Belinda sebab hanya nama itu yang memenuhi isi kepalanya saat ini.

Ya, Raffa merasa otaknya buntu. Sejak kepulangannya dari rumah ayah dan ibu beberapa waktu yang lalu. Memilih untuk mampir sebentar ke rumah Belinda meski hanya memandang dari kejauhan. Kerinduan Raffa kepada perempuan itu seolah terobati. Dia sangat ingin ke sana, menemui sang pujaan hati, namun, hari yang masih sore tidak memungkinkannya untuk menyusup masuk ke dalam.

Ada banyak penjaga yang berdiri di depan gerbang rumah Belinda. Jika dia nekad itu sama saja dengan dia menyerahkan nyawanya secara cuma-cuma. Tidak! Raffa tidak sebodoh itu. Cintanya pada Belinda tidak akan pernah merubahnya menjadi orang yang bersumbu pendek. Dia harus bisa menahan diri sampai tujuannya tercapai.

"Sabar, Bel. Suatu sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status