Share

Jalan yang Dipilih

“Sa‐sayang, are you–“

“Serious?” potong Om Firman cepat sembari menyeriangai penuh kemenangan. Bayangan yang tercetak di wajahnya dari sorot lampu apartemen menambah kesan seram pria sugar daddy Zeline tersebut. “Yes I’am. Aku tak pernah lebih serius dari ini, sayang.”

Mata Zeline terbelalak, alisnya terangkat. Kerongkongannya mendadak mengering, lidahnya kelu. Hiam bola matanya bergetar nanar menelisik mata laki-laki di sebelahnya. “Tapi sayang ...,” rengek Zeline.

Suara rengekan tertahannya sudah seperti seekor rusa yang lehernya telah dicengkeram kuat taring singa. Zeline ingin berteriak melayangkan protes tak terima. Tapi di saat yang sama, realita bahwa ia di tempat ini hanya bekerja jadi teman tidur Om Firman mencekik lehernya.

Om Firman hanya tersenyum, menatap sendu wajah gadis itu. Menelusuri garis wajah Zeline dengan jari-jari besarnya. “Zeline-Zeline, kau sepertinya lupa dengan a

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status