Share

Waktu Kerja Dimulai.  

Tubuh gemuknya, rambut yang tumbuh di dada. Wajah menua yang sudah muncul keriput di beberapa bagian itu tampak lebih lelah dari biasanya. Meski harum aroma tubuhnya jauh lebih segar dari sebelum ia mandi.

Zeline tak benar-benar tahu apa yang sedang laki-laki itu pikirkan. Haru pelukan dan ucapan terima kasih romantis tadi nyatanya tak bertahan lama. Belum ada satu menit berselang suasana yang terjadi di dalam kamar apartemen Om Firman mendadak berubah lagi.

Bukan. Bukan Zeline yang kembali teringat akan betapa peliknya keadaan yang sedang ia hadapi. Melainkan Om Firman yang tertunduk lesu. Wajahnya terlihat sedang memikirkan banyak hal. Atau mungkin, satu hal yang tak bisa ia ubah sekeras apapun ia berusaha.

“Sayang kenapa?” Pupil mata Zeline membundar sempurna.

Tapi seperti kebanyakan pria saat ditanya kenapa, Om Firman hanya menggelengkan kepala. “Nggak papa kok, Zel.” Ditutup dengan senyum lebar yang terkesan dipaksakan.

“Zeline ambilin minum ya.”

Perempuan itu berdiri, melepas ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status