Share

Syarat Menyentuh

"Cukup, Mas." Aku menjauhkan tubuh Mas Arfan pelan. Lumatan lembut itu pun berhenti. Menyisakan debar halus karna kali ini dia melakukannya hati-hati. Sampai aku merasa nyaman, namun terpaksa harus dihentikan.

"Kenapa. Kamu mau kita langsung ke kamar. Di kamarku atau di kamarmu? Aku mengikut saja maumu." Lelaki itu tersenyum seraya mengusap pipiku lagi. Berbinar matanya oleh rasa senang atas penyerahanku. Dia tertuju lagi pada bibirku karna masih belum puas. Lalu melum-at bibirnya sendiri.

"Tidak, Mas. Malam ini kita tetap tidur terpisah. Aku belum mau menyerahkan seutuhnya diriku sebelum Mas Arfan menyanggupi operasi Bapak. Membicarakan dengan orang tua aku dan dokter."

"Gampang, Sayang. Besok aku akan ke rumah sakit mengurus semuanya. Dan Dokter akan menjadwalkan kapan operasinya." Yakin dia katakan.

"Kamu tidak usah hawatir."

"Terimakasih, Mas. Kamu bisa melanjutkan pekerjaanmu sekarang aku mau kembali ke kamarku."

Sejenak Mas Arfan melongo tak terima. "Tapi, Nabila?"

"Mas, lak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status