Share

Hancur Perlahan

***

"Sekarang coba kamu telepon Haris, minta dia datang ke rumah. Cepat!" Om Dani terbakar amarah. Dia memerintah Erina dengan kedua tangan yang menggenggam erat setir mobil. "Pokoknya Delia harus dilaporkan, enak sekali dia mau merusak nama baik calon suami Ayah. Gak bisa!"

Erina termangu sementara tangannya sibuk memutar-mutar cincin yang ada di jari manisnya. ‘Sudah kau tanyakan surat-surat perhiasan yang Haris beri untukmu, Erin? Ada? Atau ... imitasi?’

Suara Haikal terngiang-ngiang di telinga Erina. Bohong jika dia tidak panik saat ini mengingat Haris selalu saja berkilah ketika Erina meminta semua surat perhiasan yang dibawa ketika pertunangan.

Erina menggigit bibirnya gusar. Bagaimana jika Delia benar? Bagaimana jika tunangannya itu bukanlah abdi negara.

"Apa menurut Mama cincin berlian ini imitasi?"

Bibi Naomi mencebik. Tangannya menjitak kepala Erina dengan gemas. "Jangan termakan omongan Haikal, Bodoh!"

"Ma, tapi Mas Haris tidak pernah mau menunjukkan surat-suratnya ...."

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Fatma Ika
mamposss syukurin, pokoknya jangan bantu mereka2 yang telah jahat
goodnovel comment avatar
Nengsih Aze Dweh
tlg ya penulis. jgn sampe haikal memberi pinjaman buat haris. ntr jd gk seru crtanya. biar aja hris ketauan belangnya . klo dy bukan abdi negara. biar keluarga erina sadar. dan gk meremehkan haikal yg petani. tlg ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status