Share

Benci Dibohongi

“Apa ini?” Prisha menunjukkan sebuah berita di ponselnya. Wajahnya tampak tegang. “Mau pencitraan lagi? Keluarga Devandra memang hipokrit!”

Gavin mengernyit. Ia dan Prisha baru saja tiba di rumah setelah bekerja seharian penuh. Tubuhnya sangat letih dan pikirannya cukup terkuras hari itu. Ia sudah cukup sabar menghadapi Prisha yang sepanjang perjalanan pulang, diam saja laksana patung hidup.

Gavin berusaha memaklumi, mungkin Prisha tertekan dan kelelahan. Apalagi hubungan mereka sedang tidak baik-baik saja. Prisha cenderung bersikap dingin semenjak kematian neneknya. Gavin juga selalu membeku jika Prisha kembali mempertanyakan janjinya.

Selama beberapa minggu mereka menjalani rutinitas masing-masing. Pada minggu-minggu pertama, Gavin berusaha membimbing Prisha secara langsung. Sayang sekali, tuntutan pekerjaan sebagai pemimpin perusahaan induk yang baru saja mengalami restrukturisasi, memaksanya untuk tak selalu berada di sisi istrinya. Makin lama, Gavin semakin sibuk. Kesenangannya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
noor
kurang banyak kak, lanjutt............
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status