Share

Meragukan Ketulusan

Keesokan paginya, Gavin menelepon lewat panggilan video. Prisha memperhatikan sebentar nama sang suami yang tampil pada layar. Pikirannya menimbang-nimbang sesuatu, sebelum menggeser tanda menerima panggilan.

“Assalamualaykum, gimana kondisimu hari ini?” Paras menawan Gavin muncul di layar. Tampak bayang-bayang lingkaran hitam di bawah matanya, pertanda kurang tidur. Wajahnya agak pucat, menunjukkan keletihan.

Prisha jadi iba. Sungguh kasihan suamiku. Proyek-proyek bisnis Healthy Light telah menguras energinya. Perempuan muda berhati lembut itu membatin.

“Wa alaikumussalam, saya udah ngerasa lebih baik,” jawab Prisha, lembut.

“Tidurmu nyenyak tadi malam? Hasil vital sign normal? Apakah sudah dapat suntikan? Ada keluhan pada luka? Udah ganti perban?”

“Wow wow, satu-satu aja pertanyaannya, Pak Dok. Tenanglah, semuanya normal, aman, dan terkendali. Gimana dengan Anda sendiri? Kelihatannya kurang tidur. Kerjaannya banyak banget, ya?”

“Aku udah terbiasa begadang di rumah sakit. Pekerjaa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status