Share

Posesif

Usai mendaras Al-Qur'an sebakda Ashar, pikiran Prisha lebih jernih. Ia duduk di kasur favorit buatan neneknya yang sudah menipis dan agak keras. Kasur berlapis seprai motif hello kitty itu terhampar di tengah lantai yang cukup luas.

Prisha mendecih pelan, teringat betapa protektif Gavin menjaga sofa di ruang baca. Ternyata, ia dan Gavin sama-sama memiliki barang favorit. Rebahan di kasur buatan nenek, selalu memberinya rasa damai dan terkenang suasana rumah di kampung.

Dengan sedih, ia mengamati buku-buku kedokteran yang tersusun rapi di rak bukunya yang jadi satu dengan meja belajar. Entah kapan ia bisa praktik lagi? Gavin betul-betul kejam. Izin magangnya dibekukan tanpa batas waktu. Selama menanti, Prisha yang terbiasa sibuk, tak tahu apa yang harus ia lakukan. Tak terbayang besarnya rasa bosan jika hari demi hari hanya duduk berpangku tangan di rumah.

Prisha bermaksud menelepon sahabatnya di kos, tapi batal kala teringat ponselnya sudah terbuang. Solusinya, mau tak mau, beli pons
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status