Share

CHAPTER 23 • Melanjutkan Hidup

“Jangan benci dengan takdir.”— Gavaniel Nathan Aksara.

•••

Pukul 23.15, Yeara telah sadar dari pingsannya, saat bangun ia melihat mama dan papanya. Lantas gadis bersurai merah yang kini warnanya telah memudar itu langsung menanyai keberadaan Suaminya.

"Kak Aksa dimana ma, pa?" Kedua orang tua Yeara menundukkan kepalanya, tak berani mengatakan sesungguhnya apa yang terjadi pada Aksara saat ini.

"Ma, pa hiks..." Dengan diamnya Mama Yunna dan Papa, membuat gadis itu semakin takut, pasti ada sesuatu yang terjadi pada Nathan Aksa.

"Mama, Kak Aksa dimana hiks..."

"Aksa..." Ucap mama menggantung, jujur mama tidak berani mengatakan yang sesungguhnya pada Yeara.

Gadis itu memilih untuk beranjak dari ranjang rumah sakit, melepas selang infusnya dengan kasar, bahkan kedua orang tua Yeara melihat ada darah yang mengalir dari punggung tangan Putri semata wayangnya.

"Rara..."

Yeara berlari keluar dari kamar inapnya, sampai langkahnya terhenti karena melihat orang-orang menangis di depan ruang operas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status