Share

Bab 45

Dua belas tahun kemudian. 

“Dinda, kita nebeng ya!” ucap Reni sambil menyenggol lengan Dinda. 

“Emang mau pulang ke mana? Ke rumah ayah kamu lagi?” tanya Dinda---gadis cantik yang tinggi semampai dengan rambut tergerai indah. 

“Iya, tapi Tiara lagi gak bawa mobil. Dia naik angkutan umum! Aku males lah!” Gadis berseragam putih abu itu melirik ke arah Tiara---saudara tirinya yang tengah mengikat rambutnya. 

“Ren, Ren! Kamu tuh ya! Kan kata ayah kita harus terbiasa hidup dalam semua kondisi! Jangan hanya ingin hidup enak, hidup senang, kita juga harus belajar hidup susah!” ucap Tiara sambil menghampiri kedua orang itu. Rambutnya sudah rapi terikat ekor kuda.

“Kamu tuh bilang gitu, enak! Selama ini hidup dengan fasilitas lengkap ayah! Kamu yang belum merasakan hidup susah! Aku sampai saat ini hanya tinggal di kontrakan petakan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status