Share

Bab 13

"Apa itu yang jatuh?" tanya Mas Arfan.

Sedang ketiga pasang mata lainnya, hanya melihat tanpa bersuara. 

"Kaget, ya sampai sendok pun kamu jatuhkan," ucap Alvin dengan senyum sinisnya. 

Aku tidak menjawab. Memilih mengambil sendok yang berada di lantai, lalu membawanya ke dapur. Menyimpannya di wastafel, dan aku mengambil sendok yang baru.

"Maaf, tadi tanganku kesemutan," ucapku setelah kembali ke tempat makan.

"Tak apa, Sayang. Mungkin tanganmu masih lelah setelah nyetir tadi. Dan soal donor mata, sebaiknya jangan dibicarakan sekarang, Mah. Aku sedang nyaman berada di posisi ini. Biarlah, jika harus buta selamanya. Toh, istriku pun tidak keberatan dengan kebutaan ini."

Seperti dihujani air es, hatiku terasa sejuk mendengar jawaban dari Mas Arfan. 

"Tapi, Fan. Ini kesempatan, lho." Mama kembali b

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status