Share

63. MENEMUI THEO

Gaby sudah menunggu kurang lebih dua jam di lokasi yang dijanjikan Theo namun sosok yang dia tunggu tak juga menunjukkan batang hidungnya.

Jemari Gaby dengan kukunya yang bercat merah terus mengetuk meja tanda dia mulai bosan. Kepala wanita itu celingukan mengamati kesekeliling kafe yang dia datangi malam itu.

Suasana kafe tampak sepi.

Lokasi yang memang sangat cocok untuk dijadikan tempat pertemuan rahasia. Selain tempatnya yang terpencil, kafe ini jauh dari keramaian.

Seorang lelaki berjaket kupluk dengan wajahnya yang tertutup masker terlihat memasuki kafe dan berjalan ke arah Gaby. Karena memang hanya ada dirinya di kafe itu, Gaby langsung berpikir bahwa lelaki itu adalah Theo.

Dari postur tubuhnya yang tinggi besar dan model rambut gondrong yang terikat asal di atas kepalanya, seolah memberi kesan bahwa lelaki itu tak pandai merawat diri. Bahkan penampilannya sangat berantakan.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status