Share

The Round Table

NARASI VISCARIA

19 Desember 2003

Vis berlutut di hadapannya dan memeluknya dengan erat.

“Kak Vis,” katanya. “Aku nggak bisa napas.”

“Tapi Vis sangat ingin bertemu denganmu,” kata Vis.

“Nikmatilah waktu kebersamaan kalian, anak-anak.” Kak Iris, dengan wajah lega, berjalan menuju meja tempat Vis minum teh sebelumnya.

“Azalea benar-benar tidak bisa dikendalikan. Hanya Vis saja yang bisa melakukannya,” kata Nyonya Freesia yang sudah semakin tua.

“Itu benar. Aku tidak tahu apa yang menyebabkan anak ini susah diatur,” keluh kak Iris.

Ama sudah bangkit dari duduknya. Dia berdiri dan menundukkan badannya kepada kak Iris dan Nyonya Freesia.

“Buah jatuh tidak jauh dari—” kata Nyonya Freesia sambil tertawa geli.

“Iya, iya Bu. Aku tahu aku melakukan hal yang sama saat aku masih seusianya.” Kak Iris duduk dan mengeluh. Vis pikir menjadi seorang Ibu memanglah merepotkan.

“Itu benar sekali. Aku sampai harus berlarian kesana kemari padahal punggungku sudah mulai sakit.” Nyonya Freesia duduk di sampin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status