Share

Dendam Membara

"Maksudmu apa, Tina?" Salma menatap Tina, wanita yang sedang mengenakan baju daster bermotif dengan lengan you can see itu malah tersenyum sinis.

"Aku kasihan aja sama Vita dan Kia, punya ibu pelitnya luar biasa, pantesan anak-anak Kak Salma kurus cungkring kayak ga pernah diurus."

"Ga usah heboh mengurusi hidup orang lain lah Tina, urus hidup masing-masing aja."

"Ya, namanya juga kita tinggal di Indonesia, wajarlah kita saling kritik, itu tandanya aku peduli, kalau ga bisa ngurus suami sama anak, mending Kak Salma mundur, masih banyak perempuan yang jauh lebih bagus dari Kak Salma yang bisa mengurus keuangan dalam rumah tangga."

"Nampak-nampaknya, ngebet kali kau pengen jadi istri Bang Rahmat, iya?" tanya Salma menelisik.

"Jangan jadi pelakor kau, Tina. Hadeh, gawat kampung kita ini kalau ada pelakor," ucap Bu Tiur yang sedari tadi memang sudah ada di warung sayur itu, ibu-ibu yang lain pun ikut menatap sinis pada Tina.

"Kalian ini, dikit-dikit main tuduh saja, ga ada rasa keped
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status