Share

Jangan buru-buru

Nyonya Lusi mengatakan kepada putra sulungnya untuk tidak gegabah mengambil tindakan. Seperti apa yang dipikirkan Sandi sebelumnya. Membiarkan tuan Toni meninggal begitu mudah akan membuat semuanya selesai begitu mudah.

"Jangan buru-buru Sandi. Ingat balas dendam yang paling indah adalah membuat lawanmu mengakhiri hidupnya sendiri," jawab nyonya Lusi.

"Maksud mami aku tidak boleh bertindak?" tanya Sandi.

"Jangan dulu. Mami mau kamu membuat pamanmu dan keluarganya itu hidup segan mati tak mau. Hidup dalam kesengsaraan seperti apa yang mami rasakan lima tahun ini. Terutama pada istri pamanmu yang melunjak. Saat dia miskin siapa memangnya yang mengangkat derajatnya," jawab Nyonya Lusi.

Sandi menganggukkan kepalanya. Ia tahu pasti dari raut wajah maminya tersirat kebencian yang mendalam. Mungkin inilah saatnya membalas dendam kepada siapa saja yang membuat keluarganya menderita selama lima tahun ini.

"Kalau begitu aku akan menjalankan misi balas dendam ini dengan hati-hati. Juga tidak bur
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status