Share

196. Om siapa?

“Mas? Jangan kurang ajar!” pekik Selina. Diam-diam, Aqsa mengikutinya. Sengaja, dia tak bisa menahan diri untuk bertemu dengannya lagi apalagi setelah mengalami penculikan. Dia merupakan salah satu yang merasa kehilangannya. Dia begitu merindukannya.

Selina tak senang sama sekali bertemu dengan cara seperti itu kendati dia begitu kagum dengan sosok lelaki yang berada di hadapannya. Dia berusaha mengabaikannya dan melenggang pergi meninggalkannya.

“Jangan dulu pergi!”

Aqsa mencekal tangannya. “Aku rindu padamu … setiap hari aku rindu melihatmu, apalagi saat tahu kamu diculik, aku merasa hidupku hancur,”

“Lepasin!” seru Selina dengan geram. Jelas, dia tak suka diperlakukan seperti itu. “Istigfar Mas! Mas itu bukan siapa-siapa aku!”

Aqsa langsung melepas tangan Selina.

“Maaf, Mas lepasin, tapi … tolong dengarkanlah Mas!” serunya dengan merendahkan suaranya. Selina hanya diam tergugu dan menundukan pandangannya.

“Mas gak peduli, sampai kapanpun Mas cuma sayang dan cinta sama kamu Selin. Z
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status