Share

BAB 29 PENGORBANAN

Tepat dua minggu setelah pulang dari rumah sakit, Mas Irsyad mengkhitbahku. Seluruh keluarga dekat hadir menyaksikan acara ini, kecuali Mas Iqbal. Ia tidak bisa pulang karena menurut cerita Abah masih sibuk mengurus keberangkatannya ke Malaysia dalam waktu dekat.

Acara berlangsung lancar, hanya keluarga dekat yang menghadiri. Meski dengan jamuan sederhana, tapi mereka terlihat bahagia menyaksikan kami. Apalagi saat Mas Irsyad memberiku sebuah lukisan wajahku dengan bingkai kayu warna gold yang elegan. Aku menangis membaca kata-kata yang ada di pojok bawah kanvas. Teringat cerita Abah, bahwa yang pertama kali mengetahui lukisan itu adalah Mas Iqbal, saat Mas Irsyad mengantarku ke kampus pagi itu.

Mereka mungkin menganggap isakku adalah tangis bahagia. Menilai aku telah cukup menderita saat batal dikhitbah oleh Mas Ilham, dan kini saatnya aku menemukan pengganti, yaitu Mas Irsyad. Memang begitulah hidup, orang hanya menilai apa yang ada di permukaan. Tanpa tahu gejolak di dasarnya.

S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status