Share

Episode 37

Sekitar jam 7 malam, aku merapikan semua pekerjaanku. 5 menit yang lalu, Dattan dan dokter Careld bergantian telpon ke rumah Ray. Mereka menanyakan keadaanku.

Di sini, di rumah Muhammad Farhan Raya Dinata,

Aku menunggu kepulangannya. Kulirik jam dinding sudah bergeser dari angka 7 ke angka 8. Ada kegelisahan yang menguar di dalam dadaku. Seharusnya dia sudah pulang dari jam 5 tadi, sampai terlambat hampir 3 jam, tapi nggak memberi kabar.

Semenit kemudian, terdengar langkah kaki dari luar pintu. Aku buru-buru membukanya.

Kulihat sosok tampan itu menampakkan muka kusutnya, muka lelah yang teramat sangat. Kuraih tas kerjanya, bak layaknya seorang istri kepada suaminya.

Ray hanya diam saja, mulutnya terkunci seribu bahasa. Aku bisa mengerti, mungkin tadi dia berselisih pendapat dengan orang tuanya. Dan ini berhubungan dengan aku.

Kuikuti langkah kakinya dengan ke dua ekor mataku. Ku tarik nafas panjang, melihat sikapnya yang begitu dingin.

Ai

Dilanjut ya teman-teman

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status