Share

Kecelakaan.

Talak bab 146

"Mau menjenguk orang sakit atau menemui seorang kekasih?" Pertanyaan yang membuat Sean terhenyak. Sedangkan pria yang bertanya hanya tersenyum sinis.

"Wendi diam." Rani terpaksa membungkam mulut Wendi. Dia iba melihat Sean yang terduduk lemas di sofa, pandangan matanya terlihat begitu menderita. "Lemah Kak, baru mendapat sedikit sindiran, sudah loyo seperti kerupuk kena air," ejek Wendi lagi.

"Kau mau diam atau aku suruh seseorang melemparkanmu keluar?" tanya Rani dengan kejam. Mendengar ucapan sang istri, tiba-tiba semangat Sean kembali lagi. "Tak perlu memanggil orang, Sayang. Aku akan membantumu melemparkan dia keluar."

Sean melipat lengan bajunya. Bersiap untuk membawa Wendi keluar dari kantor istrinya, kalau perlu keluar dari hidup pujaan hatinya. "Bagus, setelah itu kau tak perlu masuk lagi kemari," ucapan Rani membuat Sean terkejut.

Sedangkan Wendi terkekeh geli, untuk pertama kalinya dia merasa senang melihat ketegasan Rani. Walau kemudian dia harus menahan mual
Winarsih_wina

Baca juga cerita ini: 1. Istriku Minta Cerai Setelah Aku Tagih Hutangnya. 2. Kunci Brangkas Rahasia Suamiku. 3. Maaf, Aku Pantang Cerai 4. Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu. Happy reading and bantu vote ya guys. terima kasih.

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status