Share

Hilangnya Seorang Wanita

“Tom, belum selesai juga kerjaanmu di depan?” tegur sang ibu yang melihat putranya masih bolak –balik dari dapur ke depan.

“Haeh, gimana mau kelar kalau dari tadi aku ngerjainnya sendirian Bu?” keluh Tomy. Dia merasa jadi orang paling berguna sekaligus diintimidasi oleh keadaan yang terus menuntut.

“Loh, si Affan belum datang? Ibu belum lihat dia juga. Bukannya tadi bapakmu bilang akan menyusulnya?” tanya ibunya heran.

Jelas saja Tomy akan merasa lelah dan kesulian sendiri karena mengerjakannya tanpa ada yang membantu. Seharusnya Affan tetap datang walau pun telat. Apa jangan –jangan dia sengaja tidak datang karena ingin memperlihatkan bahwa dia protes pada apa yang wanita paruh baya itu katakan saat ada Indah tadi siang?

“Sudah setua itu, harusnya gak ngambekan,” kesal mertua Affan pada lelaki yang rapuh itu. Perbuatan Affan sekarang benar –benar keterlaluan karena akan mengundang pikiran buruk warga yang sekarang sedang berkumpul di rumahnya.

“Heh, gak tau Bu ah. Sudah ya, nanti gak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status