Share

Bab 48. DAUN MUSTIKA

Waktu terus berjalan, hari mulai gelap. Rintik hujan mulai turun, menciptakan atmosfer yang semakin menegangkan. Panji dan Asoka saling bertukar pandang sesaat, lalu bersiap-siap menghadapi amukan Mardawa. Mereka tidak pernah kapok mencari masalah dengan pemuda itu.

"Sudah cukup, Mardawa!" seru Panji dengan nada penuh ancaman. "Kembalikan Semboja! Jika kamu tidak juga mengalah, kami tidak akan segan-segan menghilangkanmu dari muka bumi ini!"

Mardawa menggertakkan giginya, menahan amarah yang mulai memuncak. "Kalian berdua tidak akan pernah bisa mengalahkanku! Aku akan mempertaruhkan segalanya untuk melindungi Semboja!"

Di antara suara gemuruh hujan dan angin, mereka bertiga mulai mengumpulkan tenaga dan strategi yang akan dijalankan dalam pertempuran sengit. Panji, yang percaya diri dan tenang, mengarahkan pandangan tajamnya pada Mardawa. Asoka, yang keberaniannya tak tertandingi, bersiap mendampingi Panji menghadapi musuh bebuyutan mereka itu.

Secara mendadak, Mardawa melepaskan puku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status