Share

BAB 74. Kepastian

Gedung yang menjulang tinggi ditambah padatnya kendaraan sudah menjadi kebiasaan di ibu kota. Sepanjang mata memandang hanya ada kendaraan yang terus saja memenuhi jalanan yang semakin penuh debu.

Meta hanya menatap keluar jendela, tanpa gairah sama sekali. Dia yang awalnya begitu bersemangat untuk kembali kuliah, menjadi jembatan untuk kesembuhan Edward. Dia berharap bisa menyembuhkan pria yang selalu sendirian itu, sejak dilahirkan. Kehadiran Edward yang secara tidak langsung sangat tidak diinginkan. Bukan salah pria itu jika terlahir dari seorang psikopat.

Edward juga pasti tidak ingin berada di posisi itu.

Meta mengalihkan perhatiannya, fokus pada pria yang tengah menyetir itu. Wajah itu begitu sempurna, tetapi tidak dengan hidupnya. Pria itu menoleh tiba-tiba, menautkan alis saat Meta menatapnya begitu dalam. Tidak ada yang membuka suara, keduanya seolah tenggelam dalam tatapan masing-masing.

Edward yang lebih dulu melepas kontak, fokus menyetir, sementara Meta menunduk sejena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status