Share

Chapter 31

Ibell berdiri di depan pintu apartemen daddynya, sesuai dengan nomor yang telah di WA oleh Om Radja. Sejenak Ibell hanya diam terpaku. Ia ragu.

Masuk jangan, masuk jangan, jangan masuk.

Ibell berkali-kali berpikir. Akhirnya ia pun memutuskan untuk masuk. Sudah sampai di sini, untuk apa ia ragu kembali bukan?Sembari menekan angka kombinasi password yang telah diberitahukan sebelumnya, Ibell harap-harap cemas. Sejurus kemudian pintu apartemen pun terbuka.

Aroma tajam minuman beralkohol seketika menyeruak ke dalam hidungnya. Ibell melanjutkan langkah. Keadaan ruang tamu benar-benar seperti habis diterjang badai katrina. Botol-botol minuman sebagian pecah dan sebagian lagi bergelimpangan di sofa. Ibell melanjutkan langkahnya ke arah pantry. Kapal pecah pun kalah berantakannya di sini. Sisa bir, ampas kopi, kotak sampah pizza hingga bungkus mie instan bertebaran di mana-mana. Langkah kakinya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status