Share

BAB 124 - Mimpi yang Jadi Kenyataan

Pagi itu Ksatria bangun karena ada sesuatu yang memberatkan lengannya hingga kram.

Lelaki itu membuka kedua matanya, mengerjap pelan untuk membiasakan matanya dengan cahaya matahari yang menelusup masuk dari sela tirai yang terbuka.

Setelah kesadarannya terkumpul hampir setengahnya, Ksatria menunduk dan menemukan Rinai yang tidur beralaskan telapak tangannya. Pantas saja tangannya terasa kram.

Ada jarak di antara mereka, sepanjang lengan Ksatria yang terbentang karena perempuan itu menimpa telapak tangan Ksatria sebagai bantalnya.

Walau begitu, Ksatria tidak menarik tangannya. Ia biarkan saja kebas itu mengaliri tangannya lebih lama lagi, asal mimpi ini tidak langsung menguap.

Ada Rinai di ranjangnya dan sedang tertidur nyenyak. Ini mimpi, bukan?

Tidak mungkin Rinai kembali ke Jakarta. Iyakan?

Ksatria terus mengamati wajah Rinai di hadapannya dan bersyukur karena kini wajahnya tak setirus terakhir kali mereka bertemu.

Hal ini tentu jadi satu tanda kalau kondisi Rinai sudah jauh lebih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status