Share

BAB 22 - Buaya Lihat Buaya

Entah sugesti atau memang kenyataannya seperti itu, Ksatria merasa udara di Bogor jauh lebih menyegarkan dibanding di Jakarta.

Begitu sudah melewati bagian pemeriksaan tiket, Ksatria mematikan AC mobil dan membuka jendelanya.

Rinai mendesah senang dan tersenyum, udara segar selalu berhasil membuat mood-nya membaik.

Dan bahkan mampu membuat Rinai lupa mengabari Atlas.

“Berani nggak kasih wortelnya?” goda Ksatria pada Rinai ketika mereka mulai mengantre di belakang mobil lain.

“Beranilah,” balas Rinai tak terima diremehkan seperti itu oleh Ksatria.

Saat ini di pangkuan Rinai sudah ada sekantong plastik besar berisi wortel yang siap dibagikan kepada hewan-hewan di sisi kanan dan kiri jalan.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status