Share

Sebuah Karma

"Anak yang dikandung oleh Rula kemungkinan besar bukan darah dagingku, Jenar."

Sebuah senyap terjadi untuk beberapa saat, Mada terlalu tercengang untuk memberikan respons sementara Jenar hanya memasang raut datar.

"Untuk itu ...ah, aku tidak tahu apakah ini bisa dikatakan karma atau bukan," tuturnya dengan menggaruk area tengkuk.

"Setidaknya, aku ingin meminta maaf dan tolong maafkan diriku," tutup Sambara.

"Jadi kamu ingin meminta maaf karena menyesal atau karena terpojok?"

"Keduanya. Namun lebih banyak pada poin menyesal." Sambara menarik napas panjang, seolah-olah dia hendak mempertimbangkan kembali ucapannya.

"Menyesal karena meninggalkan dirimu. Nah, itu maksudku. Harusnya aku tidak melakukan itu, harusnya pernikahan kita tetap berjalan dan aku ... seharusnya aku tidak berpaling untuk Rula."

Perkataan Sambara sontak membuat Jenar mengerjap dengan cepat dan bahkan menyempatkan diri untuk mengubah tumpuan kaki kendati beberapa detik sebelumnya, kakinya terasa sakit karena terkilir.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status