Share

Bajingan Tengik Berotak Udang

"Aku ingin membicarakan hal ini berdua saja dengan Jenar jika dirimu tidak keberatan," pinta Sambara yang ditolak mentah-mentah oleh Mada.

"Permintaan retoris, dasar otak udang konyol."

Laki-laki berpakaian parlente tersebut dengan terang-terangan menunjukan rasa tidak sukanya kepada Sambara dengan berdecih serta memandangnya tajam,

"Pergi sebelum diriku benar-benar murka," ancamnya yang tidak diindahkan oleh Sambara karena fokus si pria sejak tadi adalah Jenar, bukan Mada.

Dengan tegas, Mada menggelengkan kepalanya, sekali dia katakan tidak kepada Sambara, maka jutaan kata lainnya yang keluar dari belah bibirnya tetaplah sama.

Apapun pertanyaan Sambara, jawabannya adalah tidak. Mustahil Mada ingin mengubahnya.

Sikap keduanya sama-sama keras, Sambara tidak akan pergi jika belum mendapatkan kesempatan untuk berbicara dengan Jenar sementara Mada bersikeras bahwa Sambara harus enyah.

"Hanya sekali ini saja."

"KALAU BEGITU, KATAKAN!"

"Dia."

Sambara menunjuk ke arah Jenar yang matanya ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status