Share

Sebuah Pelukan Hangat

“Jangan kemana-mana,” ucap Mada pelan dengan mencoba menarik Jenar kembali ke dalam dekapnya.

Dia tidak ingin berjauhan dengan si perempuan ketika jantung dan benaknya sedang penuh akan gemuruh.

“Aku tahu dengan pasti kalau kamu ingin mengatakan bahwa jangan terlalu berlebihan karena kita sedang berada di kantor, bukan?” terkanya hingga membuat Jenar bungkam seribu bahasa.

Mada benar, itulah yang dipikirkan oleh Jenar. Apakah semudah itu Mada menebak apa yang tengah dipikirkan oleh Jenar?

“Jenar, jangan pergi,” tegasnya hingga Jenar menggigit bibir bawah.

“A—aku tidak kemana-mana,” lirih Jenar gugup.

Tubuhnya terasa begitu kaku seperti robot, berada di dalam dekapan Mada saat keduanya berada di dalam kantor terasa sangat benar sekaligus penuh akan kesalahan.

Bukankah mereka sudah sepakat untuk menjalani hubungan selepas jam kerja?

Jika berpelukan seperti ini, bukankah keduanya justru menyalahi aturan tidak tertulis yang keduanya tetapkan sendiri?

“Tapi aku—”

“Kali ini saja, Jenar. Kal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status