Share

56. Makan siang atau?

Happy Reading

*****

"Kenapa Pak Ibra suka sekali marah-marah seperti ini? Salah saya apa? Bukankah pembicaraan sudah selesai. Kalau nggak segera ditutup akan membuang-buang waktu. Bapak pasti memarahi saya lagi," ucap Wening menanggapi kemarahan Ibra yang langsung masuk ke ruangannya.

"Sudah mulai pintar menjawab sekarang." Tatapan Ibra begitu tajam menghunus pada Wening.

Si gadis mengumpat dalam hati. Mengapa dia selalu salah di mata sang atasan. Tidak bisakah lelaki di depannya ini bersikap manis seperti bos-bos di novel-novel yang sering Wening baca.

"Ada yang ingin disampaikan lagi pada aya, Pak?" tanya Wening tak mau menambahkan kalimat-kalimat yang akan memacu perdebatan dengan Ibra.

"Kamu mau ninggalin aku begitu saja?"

"Saya masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum makan siang. Jika memang nggak ada lagi yang ingin dibicarakan, saya mau ke bawah mengecek sample-sample orderan milik Pak Wijaya."

Wening mulai memberesi mejanya sambil menunggu jawaban sang atasan.

"K
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status