Share

Pelakor

Pagi buta Shafa dan Regan kembali keapartement. Dalam perjalanan Shafa melihat kasian kakek penjual nasi ia segera menyuruh suaminya berhenti.

"Mas stop!"

"Kenapa fa?"

Tanpa menjawab Shafa keluar dari mobil menghampiri kakek yang sedang duduk. 

"Assalamulaikum Kek, dagangannya laku berapa kek."

"Alhamdulillah belum ada neng."

"Ini Shafa beli nasi bungkusnya semua ya kek, dan ini ada rejeki untuk kakek dan keluarga."

"Makasih neng." Kakek itu seketika sujud syukur, Shafa bahagia melihatnya.

"Kakek, Shafa pulang dulu jaga kesehatan kakek."

"Terimakasih neng kebahagiaan menyertaimu." 

Dari kejauhan Regan bangga punya istri sholehah, padahal dia dulu membencinya tapi Tuhan maha membolak-balikkan hati. Sekarang actor tampan itu berubah jadi mencintainya.

"Ayo Mas."

"Love you."

Shafa tersenyum dengan kata indah dari suami. Suami yang dulu menyebalkan membuat dia tiba-tiba dan jadi bucin. 

"Sayang, ini banyak lo."

"Udah nggak pa-pa itung-itung sedekah,nanty aku ikut kekantor ya."

Shafa berniat akan membagikan makanan bagi orang lain. 

"Tumben sayang, dirumah bosen aja Mas."

"Okelah ." Akhirnya mobil sport mewah sampai diapartementnya.

Mereka berdua menuju lantai aprtement saat didalam lift melihat wanita tak asing bagi Regan. Ia tak sadar wanita itu adalah teman artis yang dulu menyukainya sedang bergelanyut manja pada lelaki.

Menurut Regan pemandangan menjijikkan, Shafa tak kalah sebal melihatnya. Dia berfikir apa tak bisa menahan samapai diapartement.

Untung lift mereka segera berhenti Shafa menarik lengan Regan agar buru-buru masuk dan bergegas kekantor. 

"Sayang,"

"Pasty mau tanya kenapa?"

"Hemm."

"Itu tahu menjijikkan ." Shafa sambil menyiapkan sarapan segelas teh hangat dan roti selai coklat untuk suaminya. Regan mengetahui Shafa jemgkel ia segera merangkul dari belakang.

"Jangan ngambek gimna kalau kita sekrang."

"Ihh Mas, ini udah siang ya."

"Berarty malam boleh ya."

Seketika wajah Shafa memerah seperti tomat dan ia memberikan sarapan pada suaminya..

"Yuk sayang berangkat." Regan menggandenga tangan Shafa keluar dan tak lupa Shafa membawa nasi bungkus yang ia beli. 

Saat didalam lift mereka ketemu setan lagi. Batin mereka berdua pa masih kurang?

Lift pun terbuka dua setan itu masih asyik dengan permainan dilift hingga nggak sadar lift menutup kembali.

Regan dan Shafa menggeleng malas dan segera melaju menuju kantor. Tak butuh lama mereka sampai dikantor Maxton group. Shafa sekarang sudah berhenti bekerja senagai sekretaris karena tak diperbolehkan Regan. 

Sekarang sekretarisnya adalah Shawn. Saat sampai dilobby Shafa membagikan nasi pada para karyawan. Karyawan antusias dan memuji keramahan mantan sekretaris bossnya yang jadi istri. 

Diruangan Regan sudah ada Delon dan Shawn menunggu.

"Pagi tuan Regan."

"Pagi tuan Regan anda terlihat segar." Ucap Delon membuat Regan menatap sinis.

"Udah langsung aja bacain jadwal gue."

"Hari ini ada jadwal meeting dengan Vv group pukul 9 pagi."

"Dan siang jam 2 ada meeting dengan Black group di coffee sebrang."

"Ok thanks."

"Gue balik dulu keruangan." Ucap Shawn.

Regan hanya mengangguk dan sekarang menyuruh Shafa untuk tiduran dikamar pribadinya. 

"Kayaknya makin mesra aja lo."

"Mau gue lempar dari sini lo."

"Ampun boss kejam amat." Ucap Delon

Pukul 9 Regan berpamotan pada istrinya untuk meeting saat akan keluar ruangan Regan dan Delon kaget sudah ada wanita sexy didepan pintu ruangannya.

"Nona sebaiknya anda tunggu di ruang meeting." Ucap Delon

"Hay Re,apa kabar?"

"Sebaiknya jaga sopan santun anda ."

"Sayang,siapa kok berisik?"

Shafa mendekati wanita calon pelakor

"Hay tante, saya istri dari Regan. Anda siapa ya datang berisik kesini?"

Regan dan Delon menahan tawa karena kelucuan Shafa menganggap wanita sexy itu adalah tante-tante.

Tanpa menjawab wanita kesal dan pergi meninggalkan mereka bertiga. 

"Dasar, mau jadi pelakor." 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status