Share

17 > Jangan Pergi

Aldevan membiarkan Mery tidur bersandar di belakangnya kurang lebih sepuluh menit sudah, tangan cewek itu juga melingkar di perutnya. Aldevan ingin protes tapi dia tidak tega, ketika dilepas pun kemungkinan Mery akan oleng dan terjatuh. Kalau seperti itu Aldevan juga nantinya yang susah.

Aldevan terdiam, ia mengedar pandang ketika motornya memasuki kawasan pertigaan, mengingat-ngingat alamat yang diberikan Mery.

Terus aja, ada pertigaan lagi belok kiri. Terus lurus, ada warteg namanya muantep...

Ah, Aldevan mendesah, lupa kalimat seterusnya. Lalu bagaimana? Membangunkan Mery pun Aldevan semakin tidak tega. Berpikir, akhirnya Aldevan mengikuti saja dulu jalur yang ia ingat.

Lalu ketika sampai di warteg bernama muantep, Aldevan bingung harus belok ke arah mana. Hanya ada dua belokan, kiri atau kanan? Tidak mau ambil pusing, Aldevan akhirnya bertanya pada seorang Bapak yang sedang membersihkan motor di depan rumahnya.

"Permisi, Pak?" 

<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status