Share

20 > Bahaya Lagi

"Lo ngapain di rumah gue? Cepet keluar!"

Mery menatap Rendi penuh amarah, ketakutan itu berusaha ia tahan meski kini tangannya bergetar. Bagaimana tidak? Kehadiran Rendi benar-benar di luar dugaan.

"Santai dong sayang, gue cuma mau jenguk kekasih gue yang cantik ini." Rendi mendekat, senyum kecutnya terbit, tangannya mengusap turun rambut Mery. "Kaget ya?"

Mery menepis tangan Rendi yang hendak mengusap rambutnya lagi. Kaget? yang pasti itu, tapi Mery tak akan diam saja. "Jangan sentuh gue, nyet! Lo bukan siapa-siapa."

"Jangan sentuh?" Rendi tertawa, matanya yang sipit tinggal segaris saja, dia menepuk bahu Mery. "Salah denger gue nih? Bukannya beberapa bulan lalu malah lo yang minta ditidurin."

"Itu dulu, Ren. Dulu!" Mery mendorong dada Rendi sekuat tenaga. Cowok itu mundur beberapa langkah darinya. "Sekarang gue khilaf, ngerti? Lo gak punya hak apa pun sama gue."

Rendi tertawa lagi, apakah ia tidak salah dengar? Mery yang dulu itu san

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status