Share

58 > Kita Sepakat

"Pacar..."

Panggilan bernada terkejut itu kontan mengalihkan fokus seorang cowok yang sedang mengotak-atik kameranya. Aldevan meneguk saliva kasar ketika mendapati Mery berdiri dengan bekal pink di ambang pintu.

"Pacar, kok malah ngadem di sini? Arlan mengatakan kamu ada urusan, terus di sini ngapain? Kamu juga lupa minta aku bawakan kue? Ayo makan dulu," ucap Mery tersenyum, berjalan mendekati Aldevan.

Aldevan menaruh kameranya, dia bersuara sebelum Mery hampir mendekatinya. "STOP!"

Langkah Mery terhenti, apa? Stop? Apa Mery salah dengar? Dia mengerjap menatap Aldevan. "Kenapa? Penampilan aku salah?"

Aldevan tersenyum kecut, namun matanya menyiratkan keterpaksaan. "Siapa yang izinin lo masuk?"

Mery terperangah. "Lho, kamu kan pacar aku, terserah lah. Lagian biasanya kamu izinin aja tuh tanpa aku minta dulu. Pacar becanda ya, ish gemes. Entar aja deh, makan dulu. Entar laper terus diarean. Kalo—"

"Gue serius," potong Aldevan ce

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status