Share

TCM 32

Ana berjalan dengan gontai begitu keluar dari lift, ia tidak mengerti kenapa harus merasa sakit. Langkahnya terhenti ketika melihat siapa yang berdiri di depan pintu menanti dirinya.

“Ga!”

Arga tersenyum hangat ke arah Ana, bagai sebuah sinar mentari yang begitu hangat dan menerangi jiwanya yang kalut. Arga bisa melihat kesedihan di wajah Ana, ia pun mendekat dan kini berdiri tepat di hadapan Ana.

“Kamu nangis?” tanya Arga yang menatap manik mata Ana secara bergantian.

Ana mengusap kedua lengannya, ia menjatuhkan keningnya di bahu Arga, untuk kesekian kalinya Ana menangis di hadapan pemuda itu.

Arga tidak tahu harus bagaimana, memeluknya? Tidak mungkin! Arga akhirnya hanya bisa mengusap punggung Ana lembut, mencoba menenangkan perasaan mantan kekasihnya itu serta membiarkan menjadi sandaran untuk menangis.

_

_

_

“Sudah mendingan?” tanya Arga seraya menyajikan secan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status