Share

Marah

Dini hari menjelang pagi, Kenzo yang baru selesai memeriksa beberapa berkas menyandarkan punggungnya seraya memfokuskan perhatian pada ponsel pintar di genggaman. Matanya melebar kala mendapati Kenzie masih online di waktu seperti ini. Mengabaikan ego dan gengsi, ia segera menghubungi wanita itu. Pikirannya sudah kemana-mana, salah satunya bagaimana jika Bara sempat meminta nomor ponsel Kenzie, dan keduanya rutin berkomunikasi?

Panggilan Kenzo tak kunjung dijawab, membuat lelaki itu menggeram kesal. Ia memutuskan mengirim pesan, kalau Kenzie juga tak membalas, dia akan menemui wanita tersebut dan menyeretnya secara paksa.

“Kau mau mati! Jangan menguji kesabaranku, Kenzie!”

Setelah pesan tersebut berhasil terkirim, Kenzo menunggu sembari mengetuk-etuk meja. Tatapannya tak lepas dari benda pipih yang tak kunjung memunculkan notifikasi.

Satu menit, dua menit, hingga lima menit terlewati, notifkasi yang diharapkan Kenzo tak kunju

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status