Share

Spend Time

“Itu karena aku mencintaimu, Kenzie,” batin Kenzo.

Melihat Kenzo tak menanggapi ucapannya, Kenzie menyentuh pundak lelaki itu. “Apa yang membuatmu mau membantuku?”

Kenzo tersenyum jahil, ia menatap sesuatu yang menyembul dari balik pakaian Kenzie yang sedikit basah. “Apalagi kalau bukan…”

Kenzie yang menyadari kemana arah pandang Kenzo, seketika menyilangkan kedua tangannya di depan dada, seraya mendelik sebal. “Laki-laki mesum!” sungutnya.

Kekehan pelan yang terdengar renyah membuat Kenzie terpaku sejenak, mengamati paras tampan lelaki di hadapannya. Garis wajah lelaki itu sangat sempurna, seolah memang sengaja diciptakan untuk menjadi pusat perhatian kaum perempuan.

“Aku tahu aku tampan, berhenti menatapku seperti singa kelaparan,” ejek Kenzo.

Kenzie yang tertangkap basah tengah mengagumi lelaki tersebut segera mengalihkan pandangan. “Terlalu percaya diri sampai lupa mengurus bulu hidung,” gumamnya asal.

Kontan, Kenzo menyentuh lubang hidungnya guna memastikan ucapan Kenz
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status